• 1
    Menjadi lebih aware dengan diri sendiri

    Kenali pikiran, perasaan, dan luka yang kamu rasakan. Sambut dan pisahkan dirimu dengan semua itu. Setelah itu, buatlah aturan yang membuatmu bersedia menerima diri sendiri dalam segala aspek.

  • 2
    Merayakan kekuatanmu

    Terima kelebihan dan kekuranganmu. Berpikirlah tentang kelebihanmu, apa hal-hal yang selalu selalu dipuji orang lain? Bidang apa yang kamu sangat kuasai? Apa bakatmu yang unik? Buat daftar tentang keahlianmu dan pencapaian yang sudah diraih selama ini. Sering mengingat kembali segala pencapaianmu saat kamu down, bisa menjadi penyemangat untuk menerima diri.

    Selain itu, kamu perlu mengalihkan pikiran negatif tentang kegagalan atau kesalahan; karena berbuat salah itu hal yang wajar. Alihkan dengan pikiran positif tentang dirimu yang berhasil melakukan sesuatu.

  • 3
    Memperhatikan orang di sekitarmu

    Saat menyadari dorongan positif dan negatif, berlatihlah merasakan dan berbagi dengan orang-orang di sekitarmu. Misalnya, melakukan hal-hal yang bersifat sosial dan berbuat kebaikan kepada sesama.

  • 4
    Buat support system yang menerimamu apa adanya

    Jaga agar lingkunganmu hanya terdiri dari orang-orang yang menerima dirimu apa adanya, percaya, dan peduli padamu. Hubungan yang berkualitas adalah kunci kebahagiaan dan penerimaan diri. Siapa pun yang ingin bahagia dan berkualitas hidupnya perlu memilih berteman atau dekat dengan orang yang memiliki hubungan positif.

  • 5
    Memaafkan diri sendiri

    Mengakui kesalahan dan memaafkan diri sendiri ternyata cukup sulit bagi sebagian besar orang. Namun, ketika kamu mampu belajar untuk move on dari segala penyesalan di masa lalu, kemudian menerima apa pun kondisimu saat ini, itulah kunci untuk memahami lebih dekat tentang penerimaan diri. Terkadang, mudah memaafkan orang lain belum tentu mudah memaafkan diri sendiri.

  • 6
    Mengakui kesalahan diri

    Agar bisa memaafkan diri sendiri, kamu perlu mengakui kesalahanmu. Terima dan rasakan bahwa kamu pernah berbuat salah dan menyesali apa yang terjadi. Usahakan untuk belajar dari setiap kesalahan dan lepaskan beban dari beratnya permasalahanmu.

    Apresiasi diri untuk kesalahan yang kamu akui dan ingat untuk selalu belajar dari semua yang terjadi di masa lalu. Bagaimana pun, manusia tak pernah lepas dari kesalahan. Kamu hanya bisa terus belajar dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

  • 7
    Menyadari bahwa menerima diri sendiri untuk memberdayakan diri

    Menerima diri sendiri adalah membiarkan masa lalu berlalu. Begitu pun hal-hal yang tak akan bisa kamu kontrol. Fokus pada apa pun yang kamu bisa kontrol dan berdayakan dirimu sendiri lebih jauh. Dengan begitu, kamu telah selangkah lebih maju untuk menerima diri.

  • 8
    Mengurangi inner critic

    Berhentilah menilai dirimu dan orang lain. Membandingkan diri dengan orang-orang sekitar, berasumsi kehidupan orang lain lebih bahagia dan sempurna dibandingkan kehidupanmu. Itu semua tidak akan membuatmu bersyukur dengan kelebihan yang dimiliki.

    Ingatlah bahwa orang cenderung menunjukkan image positif tentang hidup mereka. Kamu tak akan pernah tahu seperti apa hidup mereka sebenarnya. Karena itu, berpikirlah positif terhadap kehidupanmu juga.

  • 9
    Lepaskan hal yang tidak realistis

    Mungkin kamu merasa kurang bahagia dengan pekerjaan, tempat tinggal, atau sedih karena single padahal sangat berharap untuk memiliki pasangan. Apa pun itu, kamu perlu realistis. Jika memang keinginan belum tercapai, bebaskanlah. Biarkan waktu berjalan tanpa bermimpi terlalu tinggi untuk hal-hal yang belum tentu terwujud.

  • 10
    Seringlah berbagi dengan orang lain

    Berbuat baik pada orang lain secara ilmiah bisa memberi manfaat positif baik mental maupun fisik. Misalnya, memberi tip setelah naik ojek, membagi masakan kepada tetangga, atau sekedar memberikan minuman kepada orang di jalan saat berbuka puasa.

    Kadang berbagi pun tak perlu harus kaya. Berbagi kepada orang lain yang membutuhkan meski sederhana, bisa membuatmu merasa lebih baik. Kamu akan melihat perspektif berbeda dan menyadari bahwa bahagia pun ada saat bisa meringankan beban orang lain.

  • 11
    Bicaralah pada dirimu dengan standar tinggi

    Bicara pada diri sendiri dengan intonasi dan nada sebagaimana kamu berbicara dengan penuh perhatian, cinta, empati, dan kasih sayang kepada orang lain. Ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dan membuatmu lebih menghargai diri sendiri.

  • 12
    Berbuat baiklah pada diri sendiri

    Tanamkan selalu sikap penuh perhatian dengan tidak menuduh diri sendiri, atau berlebihan menyikapi pikiran dan perilaku sendiri. Berbuat baik dengan diri sendiri dengan menjaga dari pikiran-pikiran negatif. Termasuk berprasangka buruk maupun terlalu keras pada diri.

  • 13
    Tetap percaya dengan dirimu

    Jika perlu lakukan self-talk positif dan jalani teknik untuk fokus pada emosi positif saat masa-masa sulit. Ini penting untuk melatih pikiran tetap positif dan dapat berpengaruh terhadap caramu menyikapi kehidupan dalam keseharian.

  • 14
    Terus mencoba meski banyak rintangan

    Sesulit apa pun kamu mencoba menjalani jalan untuk penerimaan diri, kamu tak perlu berhenti untuk terus mencoba. Jalan menuju self-acceptance bisa berliku dan keras. Akan selalu ada saat yang bisa membuat langkahmu terhalangi. Baik karena lingkungan eksternal, pengalaman masa lalu, maupun kebiasaan yang menghalangi jalan untuk bisa menerima diri seutuhnya; kamu hanya perlu terus berusaha untuk mencoba.

  • 15
    Jangan malu meminta bantuan orang lain

    Saat masa-masa sulit datang dan kamu merasa tak sanggup mengatasinya, tak perlu malu untuk meminta bantuan orang yang kamu percaya. Carilah bantuan profesional atau orang terdekatmu yang bisa membantumu mengurai masalah.

    Ketidaksempurnaan dalam menyelesaikan masalah bukanlah batasan. Justru dengan begitu kamu membuka kebebasan sebagai pribadi yang menerima diri sendiri dan orang lain.