Sudah tampil cantik kok ketiak masih berbau? Tentu saja membuat orang lain lari menjauh. Jangan sampai itu terjadi padamu, ya. Yuk, kenali bakteri penyebab bau badan yakni Staphylococcus Hominis. Inilah organisme kecil yang bisa bikin kita minder akibat bau tajam di ketiak.
Mengenal Staphylococcus Hominis Lebih Dekat
Staphylococcus hominis adalah bakteri yang menjadi biang kerok penyebab keringat berbau tak sedap. Menurut riset yang dilakukan Unilever bekerja sama dengan University of York, bakteri Staphylococcus hominis menghasilkan enzim bau badan yang menyengat.
Saat bakteri yang berkumpul bercampur dengan keringat, terjadi pemecahan molekul kimia keringat yang menghasilkan senyawa berbau tajam (thioalcohol). Aroma berbau menyengat inilah yang muncul saat kita berkeringat, apalagi saat kita kurang perhatian dengan kebersihan badan.
Bagaimana Staphylococcus Hominis Hidup di Tubuh Manusia?
Tubuh manusia merupakan tempat tinggal alami berbagai bakteri, kuman, virus, maupun organisme mikroskopik. Termasuk sel-sel dan molekul yang membentuk lingkungan habitat yang disebut dengan mikrobioma kulit.
Kesehatan mikrobioma setiap individu berbeda, sesuai dengan genetik, pola makan, hingga kesehatan secara umum. Bahkan kadar rambut yang tumbuh dari folikel, minyak, keringat, produksi sel-sel kulit mati juga berperan dalam menciptakan lingkungan mikrobioma kulit kita.
Keringat dan minyak yang dihasilkan kulit membentuk lapisan asam yang melindungi kita dari paparan sinar ultraviolet, angin, hingga penyakit. Lapisan ini juga membatasi jumlah dan jenis bakteri yang mampu hidup di kulit kita. Itulah mengapa bau badan setiap orang berbeda satu sama lainnya.
Bau Badan Paling Tajam Muncul di Lokasi Tertentu (Area Kelenjar Apokrin)
Lantas bagaimana bau badan bisa muncul? Percaya atau tidak bahwa sesungguhnya timbulnya bau badan menyengat sangat spesifik di tempat-tempat tertentu saja. Jika kamu perhatikan bau badan umumnya terdeteksi di area-area di lokasi kelenjar apokrin menghasilkan keringat.
Keringat dari kelenjar apokrin lebih pekat dan mengandung zat-zat kimia berbeda dengan keringat dari kelenjar ekrin. Namun demikian, keringat yang dihasilkan kedua kelenjar ini sebenarnya sama-sama tidak berbau.
Bau tak sedap muncul saat bakteri Staphylococcus Hominis yang memproduksi enzim bau badan bercampur dengan keringat dari kelenjar apokrin. Kelenjar ini tersebar di kulit biasanya memiliki rambut atau bulu. Misalnya, area ketiak, area kemaluan, puting, dan pangkal paha. Keringat yang muncul di area ini lebih pekat dan mengandung lemak. Sehingga rentan berbau tajam saat bertemu dengan Staphylococcus Hominis.
Meski demikian, dalam kondisi tertentu keringat yang dihasilkan kelenjar ekrin juga bisa menimbulkan bau jika kondisi mikrobioma memungkinkan untuk tumbuh kembangnya bakteri penyebab bau.
Selain itu, perlu diketahui bahwa bakteri di kulit tidak semuanya berkontribusi negatif untuk kita. Sebagian bakteri baik juga terdapat di kulit dan menjadi bagian dari mikrobioma kulit yang juga memiliki peran signifikan. Terutama berkaitan dengan keseimbangan dan keseimbangan kulit secara keseluruhan.
Bahkan, sebagian orang memilih mengatasi bakteri Staphylococcus Hominis dengan memakai bakteri baik yang bisa mengurangi jumlah bakteri penyebab bau badan.
Cara Mengatasi Bakteri Staphylococcus Hominis Penyebab Bau Badan
Secara praktis, bisa saja kita memakai sabun antiseptik atau krim antiseptik dari dokter untuk membunuh bakteri. Namun, cara ini juga bisa berisiko karena bakteri yang baik juga akan hilang.
Keberadaan bakteri di kulit juga menjadi bagian dari kesehatan mikrobioma kulit manusia secara umum. Sehingga, sebaiknya memilih cara mengatasi sumber bau tak sedap dengan menerapkan perawatan di area ketiak secara rutin setiap harinya. Salah satunya dengan memakai deodoran.
Michele Rudden dari Department of Biology, University of York, berpendapat bahwa temuan hasil riset ini membantu menentukan solusi mengatasi bakteri penyebab bau yakni Staphylococcus Hominis dengan menganalisis struktur enzim bau badan. Sehingga para peneliti bisa membuat deodorant yang secara spesifik mampu mengatasi bau badan berdasarkan riset terhadap enzim tersebut.
Perawatan Ketiak Setiap Hari agar Bebas Bakteri dan Bau Tak Sedap
Rawat ketiakmu agar bebas bau. Begini caranya:
1. Kurangi Aktivitas yang Membuat Tubuh Berkeringat
Berkeringat sebenarnya menyehatkan tubuh apalagi jika dilakukan saat olahraga. Namun, jika kamu berada di tempat publik atau sedang bersama orang lain, sebisa mungkin hindari berkeringat untuk mencegah munculnya bau tak sedap.
Jika perlu atur suhu ruangan lebih sejuk dengan membuka sirkulasi udara yang lancar seperti jendela, menyediakan kipas angin, exhaust fan, hingga AC.
2. Mandi Dua Kali Sehari
Jaga kebersihan badan dengan memakai sabun antiseptik. Rutin mandi setiap hari setiap pagi dan sore sangat efektif mencegah bau badan.
Tubuh yang bersih mengurangi jumlah koloni bakteri Staphylococcus hominis di kulit, sehingga potensi munculnya bau tajam pun berkurang drastis. Jangan lupa setiap 2 minggu sekali, lakukan pembersihan badan secara menyeluruh dengan scrub. Eksfoliasi kulit secara mendalam termasuk ketiak dari daki, sel-sel kulit mati, kotoran, dan bakteri yang menempel untuk memastikan kulit senantiasa bersih dan higienis.
3. Kenakan Pakaian saat Tubuh Benar-Benar Kering
Usai mandi, pastikan kamu mengeringkan kulit dengan handuk bersih hingga benar-benar kering. Jika kulit masih lembap, bakteri akan tumbuh lebih banyak.
Lingkungan lembap disukai bakteri, sehingga perkembangbiakan Staphylococcus hominis makin meningkat. Membuat keringat di ketiak makin berbau.
4. Hilangkan Bulu Ketiak Sebersih Mungkin
Keringat di ketiak semakin berbau tak sedap jika masih tersisa bulu ketiak. Memang benar bahwa bulu ketiak kerap menjadi tempat bersarangnya kuman, bakteri, dan kotoran. Sehingga lebih tepat jika kamu memberi perhatian lebih untuk menghilangkan bulu ketiak hingga bersih.
Karena kulit ketiak ini begitu sensitif, usahakan untuk memilih cara yang aman dan nyaman diterapkan. Kamu bisa memilih metode mencabut satu persatu, mencukur, waxing, atau memakai krim penghilang bulu.
5. Ganti Pakaian secara Rutin
Sudah rajin mandi pakai sabun antiseptik tetapi masih bau? Jangan-jangan bajunya jarang ganti.
Selalu gunakan pakaian bersih dan higienis ya. Selain bisa mengatasi bau badan, pakaian bersih sangat penting untuk mencegah kuman lain penyebab penyakit menempel di badan. Pastikan seusai beraktivitas di luar rumah, kamu selalu membersihkan diri secara total termasuk mengganti baju kotor dengan yang bersih.
6. Hindari Pakaian dari Bahan Polyester
Bahan pakaian tertentu ternyata bisa menimbulkan aroma aneh dan tak menyenangkan jika terpapar keringat. Bekas keringat yang menempel di kain berserat sintetis seperti polyester, spandek, atau campuran katun polyester, bisa memicu bau badan lebih tajam dibandingkan bahan kain alami.
Bahan polyester dikenal sebagai kain yang mudah kering, ringan, dan tipis. Namun, bahan ini kurang menyerap keringat dan meninggalkan bau tak sedap. Apalagi jika kualitas kain yang dipakai termasuk yang bermutu rendah.
7. Kurangi Makanan Pedas dan Minuman Berkafein
Makanan dan minuman yang kita konsumsi berpotensi mempertajam aroma bau badan dan ketiak melalui keringat yang terbuang keluar dari pori-pori. Makanan pedas dan berbau tajam (bawang-bawangan, kacang, petai, dan daging) memengaruhi zat kimia keringat yang dikeluarkan dari kelenjar apokrin.
Begitu pula minuman berkafein yang membuat cairan tubuh lebih banyak keluar sehingga keringat lebih pekat. Pastikan kamu memperbanyak makanan yang kaya vitamin dan mineral penting. Atur diet sehat dengan mengonsumsi buah-buahan, gandum utuh, sayuran, protein, makanan yang mengandung seng dan vitamin B kompleks. Selain itu perbanyak minum air putih sekitar 2-3 liter (lebih dari 8 gelas per hari) untuk memperlancar metabolisme sehingga turut membantu menetralkan aroma badan.
8. Menggunakan Deodoran dengan Cara yang Tepat
Tak ada cara paling simpel untuk mencegah bau di ketiak kecuali memakai deodoran. Apalagi jika dilengkapi dengan antiperspirant yang mampu menekan keluarnya keringat di permukaan kulit. Namun, memakai deodoran/antiperspirant pun ada caranya lho.
Untuk antiperspirant, gunakan saat malam hari karena keringat tidak banyak keluar. Dalam waktu semalam sampai hari berikutnya, keringat bisa tertahan. Sementara saat pagi setelah mandi, kamu bisa semprotkan deodorant spray/aerosol untuk membuat ketiak wangi segar.
Namun, jika produk yang kamu pakai berupa Antiperspirant+Deodorant (misalnya, Dove Powder Soft Antiperspirant Deodorant Roll-on), cukup gunakan di waktu yang kamu suka. Boleh saat malam hari sebelum tidur atau saat pagi setelah mandi. Gunakan di salah satu waktu saja sudah efektif kok mengatasi bau badan.
Mudahnya Mengatasi Bau Badan dengan Powder Soft Antiperspirant Deodorant Roll On
Selain merawat ketiak dengan menjaga personal hygiene dengan maksimal, kamu bisa coba memilih produk deodorant atau antiperspirant yang bisa menyamarkan aroma tak sedap lebih lama.
Coba deh Dove Powder Soft Deodorant yang hadir dengan kemasan roll-on imut warna pink cantik ukuran 40 ml atau kemasan spray 150 ml. Setidaknya ada 4 keunggulan Dove Powder Soft, yang bisa kamu dapat sejak pemakaian pertama.
4 Manfaat Dove Powder Soft Antiperspirant Deodorant Roll On
1. Hilangkan Bau Badan dengan Wangi Lembut seperti Bedak
Setelah mengoleskan deodoran roll on ke kulit ketiak, kamu akan merasakan betapa Dove Powder Soft begitu wangi. Aromanya sangat menenangkan dan lembut aroma bedak. Menyamarkan bau badan dengan sempurna.
Kamu bisa gunakan setiap hari untuk mengatasi bau ketiak yang mengganggu. Menyempurnakan hari-harimu tanpa khawatir bau badan mengganggu!
2. Menutrisi Kulit dengan Moisturiser sehingga Ketiak Lembut
Setiap deodorant Dove mengandung ¼ moisturiser yang menghaluskan ketiak. Ketiak yang bersih dari bulu tentu semakin nyaman dengan sentuhan moisturiser yang melembapkan kulit.
Deodoran Dove tidak meninggalkan rasa kering yang kurang nyaman. Sehingga kehalusan kulit ketiak benar-benar terjaga setiap kamu mengoleskannya.
3. Ampuh Mengusir Keringat dan Bau hampir 48 Jam
Selain mampu menyamarkan aroma kurang menyenangkan, Dove Powder soft juga merupakan antiperspirant. Menjaga ketiak dari keringat berlebih, sehingga tidak bercampur dengan bakteri penyebab bau badan.
Antiperspirant akan memblokir saluran keringat sehingga tidak ada keringat yang keluar ke permukaan. Kulit ketiak pun bebas dari basah dan tetap nyaman sepanjang hari.
4. Kandungan 0% Alkohol sehingga Nyaman di Ketiakmu
Dove Powder soft diformulasikan dengan kandungan 0% alkohol. Sehingga terasa lebih ramah di kulit. Cocok dipakai untuk kamu yang ingin menghindari konsentrasi alkohol dalam produk perawatan kulit.
Sudah tahu kan manfaat Dove Powder Soft Antiperspirant Deodorant? Produk ini merupakan varian Dove dengan keistimewaan aroma wanginya yang super lembut seperti bedak. Meski begitu, begitu kamu oleskan di ketiak, formulasinya cepat kering dan menjadikan kulit ketiak halus. Segera dapatkan di supermarket di kotamu ya!
Produk yang kami rekomendasikan
- slide 1